0

Logo, Logotype

tags »

Logo bisa juga disebut Logotype merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi perusahaan, produk, organisasi maupun institusi. Logotype merupakan lambang visual, yang memiliki bentuk yang berasal dari filosofi organisasi yang bersangkutan. Selain itu logotype biasanya menggunakan elemen bentuk yang memiliki filosofi khusus, misalnya lingkaran bisa diartikan sebagai simbol persatuan, daun sebagai simbol pemerintahan dsb.
Dalam perkembangannya, logo/logotype mengalami deformasi bentuk mulai dari bentuk-bentuk logo yang rumit hingga menjadi sebuah bentuk yang sederhana dan mudah diingat. Pelbagai pilihan elemen-pun ikut bertambah, mulai dari penggunaan inisial, nama perusahaan, monogram maupun pictogram. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Fungsi identitas merupakan ukuran sebuah logotype, dengan hanya melihat logo seseorang akan ingat, tertarik, lalu membeli. Dari fungsi ini, logo kemudian menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.

Jenis Logo
Logo termasuk ke dalam mark (tanda) atau brand yang terbagi atas enam kategori, yaitu:
  1. Simbol, tanda-tanda tanpa tipe yang digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah perusahaan, agen, lembaga dan dapat dilindungi secara hukum. 
  2. Piktograf, Simbol-simbol umum, digunakan untuk menerobos rintangan-rintangan bahasa untuk mengetahui arah, keselamatan, transportasi, yang penggunaannya dianjurkan oleh semua pihak.
  3. Tanda-tanda Huruf, huruf-huruf yang membentuk nama, digunakan untuk mempersingkat nama panjang dan tidak dapat diucapkan.
  4. Logo, kata atau kata-kata yang dicetak untuk mengidentifikasi perusahaan, merk, proyek, dan kelompok yang dapat diucapkan dan dapat dilindungi secara hukum.
  5. Tanda-tanda Kombinasi, simbol dan logo yang digunakan secara bersama-sama, juga memerlukan tanda-tangan yang berhubungan ruang cukup konstan. 
  6. Merk Dagang Berupa semua yang disebutkan diatas, merupakan nama resmi untuk merk unik yang dapat didaftarkan, dilindungi hukum dan dijual jika diinginkan.
Dengan melihat enam tanda-tanda diatas terlihat perbedaan logo dengan tanda-tanda sejenis lainnya.
Logo merupakan suatu desain yang spesifik, baik berupa simbol dan pola gambar atau huruf tertulis yang menggambarkan citra perusahan. Berikut adalah beberapa jenis logo:
  1. Name - Only Logo. Name Only Logo Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh Logo berjenis Name only logo adalah Sony, Panasonic, dan Toshiba.
  2. Name/Symbol logo, Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, dan Hertz.
  3. Initial Letter Logo. Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.
  4. Pictorial name Logo. Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.
  5. Associative Logo. yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami. Sebagai contoh logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi.
  6. Allusive Logo. yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga y ang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang.
  7. Abstract Logo. Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari.

FUNGSI LOGO
Dilihat dari fungsinya, logo mempunyai peran khusus yaitu sebagai  pengidentifikasian perusahaan, merk, proyek, dan kelompok yang dapat diucapkan serta dapat dilindungi secara hukum.

KARASTERISTIK LOGO
Sebuah logo harus ditunjang oleh beberapa kondisi yang penting diantaranya sebagai berikut :
  1. Sederhana, dalam perancangan logo tidak dengan menemukan beberapa kerumitan, sehingga maksud dan tujuan yang terkandung dalam logo bisa dimengerti.
  2. Terukur, logo harus mempunyai ukuran sistematis dan tetap, sehingga mudah dalam pengaplikasian kedalam media yang diperlukan dan terlihat persamaannya tanpa menghilangkan bagian dari logo tersebut.
  3. Unik dan Elegan, dalam perancangan sebuah logo, harus mempunyai ciri khas tersendiri yang dapat membedakan dengan logo lainnya.
  4. Artistik, logo harus mempunyai nilai keindahan yang dapat merangsang khalayak untuk mengetahui lagi tntang logo tersebut.
  5. Komunikatif, logo harus mudah dipahami oleh khalayak sebagai lambang dari identitas perusahaan terkait.
  6. Logo dapat memberikan keuntunagn dan kebanggaan bagi perusahaan.
  7. Mudah dalam pembuatannya, rancanangan logo yang mempersulit dalam pembuatan lebih baik dihilangkan, sehingga dalam reproduksi logo tidak mengalami kesulitan dan hambatan.
  8. Kuat dalam impresinya, logo harus bisa memberikan kesan yang mendalam pada khalayak sehingga khalayak menemukan logo dalam format apapun bisa langsung mengenali pemilik sah logo tersebut.
  9. Harmonis, dalam artian senada, satu komponen dengan komponen lainnya sesuai dengan komposisi bentuk warna dan ukuran.   

SIFAT LOGO
  1. Asosiasi Positif (Positive Association), gambar harus terlihat dalam tampilan yang paling jelas dari pesan yang dikandung.
  2. Mudah diidentifikasi (Easy Identification), harus mudah dilihat, dikenal, diingat, dan dihafal bahkan oleh anak kecil sekalipun.
  3. Close Gestalt, menuntun mata untuk cepat menangkap pesan keseluruhan dalam hitungan detik.
    Tingkat Abstraksi (Abstraction level), harus menyentuh dengan tepat terhadap tingkat pemahaman tujuan sasaran.
  4. Reduksi (Reduction), harus dirancang sedemikian rupa untuk memperkecil ukuran keefektifan hingga setengah diameter bahkan yang paling kecil adalah lebih baik, tanpa merusak pandangan, kehilangan bagian-bagian tertentu. 
  5. Satu Warna atau Warna Tunggal (One Color), logo harus dapat dicetak dengan satu warna tanpa menghilangkan maksud  didalamnya, atau dengan kata lain logo haris mengandalkan bentuk daripada penggunaan warna.
  6. Daerah Negatif (Negative Spaces), logo harus dapat dibuat secara negatif tanpa merubah atau menghilangkan pesan.

ASPEK-ASPEK LOGO
  1. Aspek Estetika, adalah aspek yang mengacu pada perancangan suatu logo harus memperhatikan nama, jenis bidang kerja yang digeluti, arti logo yang akan dibuat dan lain sebagainya agar logo tidak terlihat rancu dan membingungkan.
  2. Aspek Fungsional, dimana logo trsebut harus mencerminkan identitas yang sesungguhnya dari segala bidang kerjanya.

UNSUR GRAFIS LOGO
Sebagai bagian dari perencanaan corporate identity design, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi identitas yang membedakan sebuah sebuah produk dengan produk lainnya. Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah karya seni rupa yang biasa berupa dwi matra (dua dimensi) atau tri matra (tiga dimensi). Sebagai karya seni rupa, sebuah logo tidak bisa lepas dari elemen-elemen senirupa dasar yang membentuknya. Elemen-elomen pembentuk logo antara lain :
1.  GARIS
Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan. Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. 

Berikut ini adalah beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :
  • Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
  • Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
  • Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika. 
  • Lengkung S : Grace, keanggunan. 
  • Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat. 
  • Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan. 
  • Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
  • Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
  •  Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
  • Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
  • Spiral : Kelahiran atau generative forces.
  • Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
  • Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
  • Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
  • Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
  • Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
  • Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
  • Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
  • Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
  • Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.

2.  BENTUK 
Bentuk adalah rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. 

Berikut adalah beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya.
  • Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.
  • Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan Ü Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana Ü Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari Ü Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin Ü Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan.

3.  WARNA
Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut :
a. Warna menurut ilmu Fisika.   
Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.
b. Warna menurut ilmu Bahan.   
Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum.
Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut.
Berikut ini adalah potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb : 
Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
  • Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.
  • Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
  • Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
  • Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
  • Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
  • Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
  • Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
  • Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
  • Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
  • Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

4.  TIPOGRAFI
Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Berikut ini adalah beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi:

a. Roman   
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
b. Egyptian   
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif   
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
d. Script   
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous   
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

5. KOMPOSISI
Delapan hukum desain yang diterapkan dalam layout/komposisi suatu desain diantaranya:

a.  Hukum Kesatuan (low of Unity)
Semua bagian dari suatu layout harus menyatu untuk membentuk keseluruhan layout. kesatuan layout ini dapat dikacaukan oleh suatu batasan yang mengganggu, terlalu banyak jenis huruf yang berbeda dan berlawanan, warna yang di distribusikan dengan sembarangan, unsur-unsur yang kurang proporsional atau layout yang ‘semarak’ dengan bagian-bagian yang membingungkan.

b.   Hukum Keragaman
Dalam suatu layout harus ada suatu perubahan dan pengkontrasan seperti menggunakan jenis huruf tebal (bold) dan medium atau juga memanfaatkan ruang kosong dalam keseluruhan layout, agar tidak menimbulkan kesan monoton. keberagaman juga dapat dihasilkan dengan pemanfaatan gambar gambar.

c.   Hukum Keseimbangan
  • Aplikasi unsur-unsur desain pada suatu komposisi yang menyesuaikan diri pada keseimbangan
  • Simetris, cara meletakan bentuk dan ukuran serta jarak yang sama antara bagian kiri dan bagian kanan.
  • Asimetris, meletakan unsur yang satu lebih besar dan mungkin jaraknya jauh lebih besar dari unsur yang lain, akan tetapi nilai keseimbangan masih tetap dirasakan, cara ini lebih terasa artistik, dinamis dan hidup.
  • Segitiga, disebut keseimbangan segitiga karena keseimbangan ini menyerupai segitiga sama kaki atau segitiga sama sisi.
  • Central, keseimbangan ini diciptakan secara memusat di tengah-tengah bidang (berpusat disatu titik)
d.  Hukum Ritme (irama)
Irama atau ritme memungkinkan untuk menimbulkan kesan gerak sehingga mata yang melihat dapat dibawa keseluruh bagian desain. Irama dapat diciptakan dengan beberapa kemungkinan, antara lain dengan:
  • Menciptakan penarikan garis dengan jalan membuat variasi arah.
  • Menciptakan bentuk-bentuk yang berbeda, baik ukuran maupun jaraknya.
  • Membedakan intensitas warna.
e.  Hukum Harmoni (law of Harmony)
Dalam rancangan atau layout selayaknya tidak ada kekontrasan yang mencolok, membosankan. oleh karena itu rancangan desain harus harmonis serta membantu menciptakan kesatuan.

f.   Hukum Proporsi (Law of Prorortion)
Perbandingan antara ukuran rancangan desain dengan ruang yang ada. Semakin besar ruang yang ada maka memerlukan rancangan desain yang besar pula, sebaliknya ruang sempit memerlukan rancangan desain yang kecil.

g.   Hukum Skala (Law of Scale)
Yaitu dimana perpaduan yang menghasilkan suatu yang kontras dapat dipakai untuk memberikan tekanan pada bagian tertentu sehingga yang ditampilkan tidak terlalu semarak atau berulang-ulang, sehingga menimbulkan kesan dan suatu tekanan yang baik.

h.  Hukum Penekanan (Law of Emphasis)
Dalam hal ini bila semua ditonjolkan, maka yang terjadi adalah tidak ada yang kontras, dengan kata lain dalam suatu rancangan desain harus ada suatu unsur yang lebih di tonjolkan dari unsur-unsur lainnya.


Author : Kru Puck

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur

Share On:


Leave a Reply

Powered by Blogger.